Tips Memilih Hari Baik Untuk Acara Pernikahan

Menentukan hari pernikahan bukan sekadar soal logistik atau ketersediaan gedung. Bagi banyak pasangan, terutama di Indonesia, memilih hari baik adalah langkah penting yang menyatukan tradisi, spiritualitas, dan harapan akan kehidupan rumah tangga yang harmonis. Berikut beberapa tips untuk memilih hari terbaik untuk acara pernikahanmu:

1. Konsultasi dengan Kalender Tradisional

Gunakan Primbon Jawa, Penanggalan Bali, atau sistem lokal lainnya untuk mencari hari baik berdasarkan weton, pasaran, dan siklus bulan. Banyak keluarga masih memegang teguh nilai-nilai ini sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan budaya.

2. Perhatikan Fase Bulan

Bulan purnama sering dianggap membawa energi positif dan keberkahan. Hindari tanggal-tanggal saat bulan gelap (tilem) jika kamu mengikuti kepercayaan yang mengaitkan fase bulan dengan energi spiritual.

3. Sinkronkan dengan Musim dan Cuaca

Di Indonesia, musim hujan bisa menjadi tantangan untuk acara outdoor. Pilih bulan-bulan yang cenderung cerah seperti Mei–September. Gunakan aplikasi prakiraan cuaca untuk memantau kondisi mendekati hari H.

4. Libatkan Keluarga dan Sesepuh

Diskusi dengan orang tua atau tokoh adat bisa membuka wawasan tentang hari-hari yang dianggap sakral atau pantangan. Ini juga memperkuat ikatan antar generasi dan menunjukkan rasa hormat terhadap tradisi.

5. Pertimbangkan Ketersediaan Tamu dan Vendor

Pilih akhir pekan atau tanggal merah agar tamu lebih mudah hadir. Pastikan vendor utama seperti fotografer, katering, dan dekorator tersedia di tanggal pilihanmu.

6. Ikuti Intuisi dan Doa

Setelah semua pertimbangan teknis dan tradisional, jangan lupakan intuisi dan doa.

Banyak pasangan merasa “klik” dengan tanggal tertentu dan itu sah-sah saja. Pernikahan adalah tentang energi dan niat baik. Memilih hari baik bukan hanya soal keberuntungan, tapi juga tentang menyelaraskan niat, tradisi, dan kenyamanan semua pihak. Semoga hari yang kamu pilih membawa berkah dan kebahagiaan sepanjang hidup.